Sabtu, 11 Januari 2020

Cara Perkembangbiakan Tumbuhan

Seperti makhluk hidup yang lain, tumbuhan juga mengalami perkembangbiakan untuk melestarikan
keturunannya. Bagaimana tumbuhan berkembang biak? Tumbuhan dapat berkembang biak secara kawin atau generatif dan tidak kawin atau vegetatif. Tumbuhan yang memiliki biji mengalami pertumbuhan secara generatif. Sementara itu, tumbuhan yang tidak memiliki biji pada umumnya berkembang biak secara vegetatif. Mari kita pelajari satu per satu.

1. Perkembangbiakan secara generatif

Perkembangbiakan generatif terjadi melalui proses perkawinan. Alat perkembangbiakan generatif mempunyai bentuk dan susunan yang berbeda-beda menurut jenisnya. Pada tanaman berbiji, bunga merupakan alat perkembangbiakan. Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki benang sari dan putik. Bunga lengkap adalah bunga yang memiliki semua kelengkapan bunga, yaitu: tangkai bunga, kelopak, mahkota, benang sari, dan putik. Jika bunga tidak memiliki salah satu atau lebih bagian tersebut, maka bunga tersebut digolongkan dalam bunga tidak lengkap.
  1. Tangkai bunga adalah bagian bunga yang menghubungkan bunga dengan batang. Bagian ujung tangkai bunga yang melebar. Kelopak bunga dan mahkota merupakan bagian dari perhiasan bunga. Kelopak bunga merupakan hiasan bunga yang berada di bagian paling luar. Kelopak bunga berfungsi untuk melindungi kuncup bunga.
  2. Mahkota bunga merupakan bagian perhiasan bunga yang indah. Mahkota bunga mempunyai bentuk yang indah dan berwarna-warni. Indahnya bunga biasanya ditentukan oleh mahkota.
  3. Benang sari adalah alat kelamin jantan. Benang sari terdiri dari tangkai sari dan kepala sari. Di dalam kepala sari terdapat serbuk sari.
  4. Putik merupakan alat kelamin betina. Putik terdiri dari kepala putik dan tangkai putik. Bagian bawah putik menggelembung. Di situ terdapat bakal buah. Di dalam bakal buah terdapat bakal biji. Bakal biji mempunyai dua inti, yaitu sel telur (ovum) dan calon lembaga.
a. Penyerbukan
Perkembangbiakan secara generatif dilakukan oleh tumbuhan berbiji dan terjadi melalui proses penyerbukan. Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari ke atas kepala putik. Akan tetapi Penyerbukan tidak selalu diikuti oleh pembuahan. Apabila penyerbukan diikuti oleh pembuahan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah. Bakal biji akan tumbuh menjadi biji. Bagian-bagian bunga yang lain akan gugur.

Penyerbukan dapat terjadi melalui berbagai cara. Berdasarkan asal serbuk sarinya, ada empat cara terjadinya penyerbukan, yaitu:
  • penyerbukan sendiri terjadi jika serbuk sari berasal dari bunga itu sendiri;
  • penyerbukan tetangga terjadi jika serbuk sari berasal dari bunga lain, tetapi masih dalam satu tumbuhan;
  • penyerbukan silang terjadi jika serbuk sari berasal dari pohon lain yang sejenis;
  • penyerbukan bastar terjadi jika serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain yang sejenis, namun varietasnya berbeda.

Penyerbukan dapat terjadi melalui bantuan angin, serangga, air, dan manusia.

Penyerbukan dengan bantuan serangga
Serangga seperti kupu-kupu, kumbang, atau lebah menghisap madu pada bunga. Apa yang terjadi? Secara tidak langsung mereka membantu penyerbukan. Ketika mereka menghisap madu, serbuk sari akan menempel pada tubuhnya. Mereka mencari madu tidak hanya pada satu bunga saja. Saat mengambil madu, serbuk sari yang terbawa di badannya dapat menempel pada kepala putik bunga lain.

Bunga bermahkota indah, berwarna mencolok, menghasilkan madu, dan mempunyai bau khas akan menjadi sasaran serangga dalam mencari makan. Serbuk sari pada bunga biasanya lengket sehingga mudah menempel pada tubuh serangga itu.

Penyerbukan dengan bantuan burung
Berbagai jenis burung dapat membantu penyerbukan. Dengan paruhnya yang kecil, burung akan menghisap madu. Serbuk sari yang terbawa pada paruh dapat menempel pada kepala putik bunga lain. Terjadilah penyerbukan.

Penyerbukan dengan bantuan kelelawar
Binatang ini juga membantu penyerbukan. Terutama untuk pohon-pohon yang bunganya mekar sore atau malam hari. Serbuk sari akan menempel pada tubuhnya. Serbuk sari itu dapat jatuh ke kepala putik bunga yang sesuai dan terjadilah penyerbukan.

Penyerbukan dengan bantuan angin
Bagaimana cara angin membantu penyerbukan? Bagaimana pula bentuk serbuk sari yang dapat terbawa oleh angin? Tanaman yang penyerbukannya dibantu angin, biasanya memiliki ciri-ciri:
  • Bunga tidak mempunyai perhiasan bunga.
  • Kepala sari tidak melekat erat pada tangkai sari sehingga mudah berhamburan jika tertiup angin. Serbuk sarinya pun ringan dan kecil.
  • Kepala putik mempunyai bentuk seperti bulu ayam atau benang. Bentuk seperti itu memudahkan bunga menangkap serbuk sari yang beterbangan.
  • Tempat bunga tidak tersembunyi, sehingga penyerbukan akan mudah terjadi.
Penyerbukan dengan bantuan air
Penyerbukan dengan cara ini hanya mungkin terjadi pada tumbuhan yang hidup di air.

Penyerbukan dengan bantuan manusia
Penyerbukan dengan bantuan manusia dilakukan karena tidak ada perantara yang membantu penyerbukan. Pohon salak dan vanili memerlukan bantuan manusia dalam penyerbukannya.

b. Proses penyerbukan dan pembuahan
Serbuk sari yang jatuh ke kepala putik dengan bantuan angin, air, hewan, atau manusia akan menempel di kepala putik. Saat inilah terjadi penyerbukan. Penyerbukan dapat dilanjutkan dengan pembuahan. Jika terjadi pembuahan, serbuk sari tumbuh membentuk buluh serbuk sari. Buluh serbuk sari mempunyai dua inti. Setelah mencapai bakal biji, inti yang pertama akan membelah menjadi dua. Inti kedua akan hilang. Satu dari hasil pembelahan inti akan membuahi sel telur dan menjadi lembaga. Inti yang kedua akan membuahi inti kandung lembaga sekunder menjadi cadangan makanan (kotiledon).

Jika pembuahan berhasil, bakal buah akan berkembang menjadi buah dan bakal biji berkembang menjadi biji. Biji merupakan calon tumbuhan baru. Bila biji ditanam atau jatuh ke tanah dan kondisinya memungkinkan, maka biji akan tumbuh menjadi individu baru. Lalu apa sajakah bagian-bagian biji?
Berdasarkan letak bakal bijinya, tumbuhan biji dibagi menjadi dua, yaitu tumbuhan berbiji terbuka dan tumbuhan berbiji tertutup. Ciri-ciri tumbuhan berbiji terbuka adalah bakal biji tidak dilindungi oleh daun buah. Contoh tumbuhan berbiji terbuka adalah melinjo, pakis haji, dan pinus. Ciri-ciri tumbuhan berbiji tertutup adalah bakal biji dilindungi oleh daun buah. Tumbuhan biji tertutup dibedakan menjadi dua, yaitu tumbuhan berkeping satu dan tumbuhan berkeping dua. Ciri-ciri tumbuhan berkeping satu (monokotil) adalah akarnya serabut dan batangnya tidak berkambium. Contoh tumbuhan berkeping satu adalah jagung, tebu, dan padi. Ciri-ciri tumbuhan berkeping dua (dikotil) adalah berakar tunggang dan batang berkambium. Contoh tumbuhan berkeping dua adalah mangga, jeruk, ubi, kayu, cabai, tomat, dan kacang-kacangan.

2. Perkembangbiakan secara vegetatif

Perkembangbiakan secara vegetatif terjadi tanpa proses perkawinan. Perkembangbiakan berasal dari bagian tubuh tumbuhan itu sendiri, misalnya akar, batang, atau daun. Bagian tumbuhan itu kemudian memisahkan diri atau sengaja dipisahkan dari tumbuhan induk. Jadi cukup diperlukan satu induk saja. Tumbuhan baru yang dihasilkan akan memiliki sifat yang sama persis dengan induknya.

Ada dua jenis perkembangbiakan vegetatif, yaitu secara alami dan buatan. Bagaimanakah proses keduanya?

a. Vegetatif alami
Perkembangbiakan vegetatif alami terjadi secara alami tanpa bantuan manusia. Perkembangbiakan vegetatif alami, misalnya dengan umbi batang, umbi lapis, rimpang, geragih, dan anakan.

1. Umbi batang
Sesungguhnya umbi batang merupakan batang yang tumbuh di dalam tanah. Batang ini mengalami perubahan sebagai tempat cadangan makanan. Kentang dan ubi jalar termasuk umbi batang. Permukaan umbi batang licin tidak beruas-ruas. Pada umbi tersebut terdapat tunas-tunas yang siap ditanam menjadi tumbuhan baru.

Apabila kita perhatikan ubi jalar atau kentang yang sudah disimpan lama, akan tumbuh tunas-tunas kecil yang siap menjadi tumbuhan baru jika ditanam.

2. Umbi lapis
Umbi lapis adalah penjelmaan dari batang. Disebut umbi lapis karena memperlihatkan susunan yang berlapis-lapis. Bagian yang lunak, tebal, dan berdaging ini merupakan bagian umbi yang menyimpan cadangan makanan. Contoh umbi lapis adalah bawang merah dan bawang bombay. Umbi lapis terdiri dari beberapa bagian, yaitu cakram, sisik-sisik, dan kuncup. Sebenarnya cakram merupakan batang yang sesungguhnya dengan ruas yang sangat pendek. Sisik-sisik merupakan penjelmaan dari daunnya yang menebal, lunak dan berdaging. Kuncup terdapat pada bagian atas dan samping umbi lapis ini. Kuncup bagian atas tumbuh sebagai tunas. Kuncup bagian samping disebut juga siung.

3. Rimpang
Rimpang adalah penjelmaan batang beserta daun yang terdapat dalam tanah. Batang tersebut tumbuh secara mendatar dan tampak seperti akar. Selain sebagai alat perkembangbiakan, rimpang berfungsi sebagai tempat cadangan makanan. Ciri-ciri rimpang beruas-ruas, bersisik, mempunyai kuncup, dan tumbuh mendatar. Kunyit, jahe, kencur, garut, dan tasbih merupakan contoh tumbuhan
yang berkembang biak dengan rimpang. Tunas yang tumbuh akan tetap berada pada rimpang induknya.

4. Geragih atau stolon
Geragih adalah batang yang tumbuh di atas tanah atau di dalam tanah. Pada ruas-ruas batang terdapat akar yang akan tumbuh menjadi tunas baru. Tunas-tunas baru yang terbentuk akan tumbuh menjadi tumbuhan baru yang tidak bergantung pada induknya. Geragih dapat tumbuh di atas tanah maupun di dalam tanah. Geragih yang tumbuh di atas tanah terdapat pada tumbuhan semanggi, stroberi, dan pegagan. Geragih yang tumbuh di dalam tanah terdapat pada tumbuhan rumput teki.

5. Tunas
Perkembangbiakan dengan tunas artinya tunas dari tumbuhan induk tumbuh menjadi tumbuhan baru. Tunas pohon pisang tumbuh dari pangkal induknya. Tunas tumbuh menjadi pohon pisang baru. Jarak tunas-tunas baru berdekatan dengan induknya sehingga membentuk rumpun pohon pisang. Ada pula tumbuhan lain yang berkembang biak dengan tunas, yaitu bambu dan tebu.

6. Tunas adventif
Tunas adventif dapat ditemukan pada bagian tepi daun atau akar tumbuhan. Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh selain pada ujung batang dan ketiak daun. Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas adventif antara lain sukun, kesemek, dan cocor bebek. Sukun dan kesemek memiliki tunas adventif pada akar, sedangkan cocor bebek memiliki tunas adventif pada daun.

b. Vegetatif buatan
Perkembangbiakan vegetatif buatan artinya perkembangbiakan vegetatif yang terjadi karena adanya bantuan manusia. Perkembangbiakan secara vegetatif buatan meliputi mencangkok, menyambung, okulasi, setek, dan merunduk.Perkembangbiakan vegetatif buatan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Jika ingin dihasilkan keturunan yang memiliki sifat sama persis dengan induknya vegetatif buatan yang dipilih adalah cangkok, setek, dan runduk. Perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara okulasi dan sambung pucuk dilakukan untuk menghasilkan tumbuhan baru yang memiliki sifat lebih unggul.

Tujuan perkembangbiakan vegetatif buatan adalah untuk memperoleh tumbuhan yang bermutu tinggi. Tumbuhan bermutu tinggi artinya tumbuhan yang dapat berbuah banyak, tahan terhadap penyakit, dan akarnya kuat.

1. Setek
Setek adalah perkembangbiakan tumbuhan dengan cara menanam bagian tertentu dari tumbuhan tanpa menunggu tumbuhnya akar baru. Perkembangbiakan dengan setek sangat mudah dilakukan. Setek dapat dilakukan dengan mengambil potongan batang atau daun.

Untuk setek batang, potongan batang yang digunakan harus beruasruas. Ruas dibatasi oleh buku-buku batang yang merupakan tempat tumbuhnya mata tunas atau daun. Potongan batang atau dahan harus berusia cukup tua. Contoh tanaman yang biasa disetek adalah ubi kayu, mawar, dan tebu. Potongan itu harus ditanam pada tanah yang subur dan gembur. Usahakan tanah selalu lembab dengan menyiram air.

Pada tanaman cocor bebek kita sering melihat tunas-tunas pada daun tanaman ini. Tunas itu dapat tumbuh menjadi individu baru. Kuncup ini terletak tidak teratur pada daun cocor bebek sehingga disebut kuncup liar. Tumbuhan lain yang dapat disetek daunnya adalah begonia dan sri rejeki. Daun yang disetek harus cukup tua dan berwarna hijau segar. Tanah yang ditanami pun harus gembur dan subur.
Cara melakukan stek batang

  1. Pilihlah batang pohon yang sudah tua, buang semua daunnya!
  2. Potonglah batang sepanjang 20 cm!
  3. Runcingkan bagian bawah batang dengan pisau.
  4. Galilah lubang pada tanah atau siapkan tanah dalam sebuah pot, lalu tanam batang tersebut!
  5. Jagalah kelembaban tanah dengan menyiraminya. Dalam beberapa hari kita akan melihat tunas tumbuh pada setek batang itu.
2. Cangkok

Cangkok merupakan salah satu perkembangbiakan vegetatif buatan tanpa perbaikan sifat. Artinya, pohon baru yang dihasilkan memiliki sifat sama persis dengan induknya. Syarat khusus agar dapat dicangkok, tumbuhan harus memiliki zat kayu atau kambium. Jadi, tidak sembarang pohon bisa dicangkok. Sebagian besar pohon buah-buahan bisa dicangkok. Contoh untuk jenis tanaman bunga adalah soka.

Mencangkok tumbuhan dilakukan dengan menguliti bagian batangnya. Batang yang dipilih untuk dicangkok adalah batang yang sedang dalam masa pertumbuhan. Batang tersebut adalah batang yang sehat, tumbuh dengan baik, dan cukup tua. Bagian tersebut kemudian dilapisi tanah yang subur dan ditutup. Dalam beberapa hari akan tumbuh akar pada batang sehingga batang tersebut menjadi calon tanaman baru.

3. Tempel (Okulasi)
Tempel atau okulasi adalah cara perkembangbiakan dengan menempelkan tunas dari satu tumbuhan ke batang tumbuhan lain. Melalui cara penggabungan itu diharapkan diperoleh keturunan dengan sifat lebih baik. Sifat ini dimanfaatkan manusia untuk meningkatkan produksi perkebunan.

Tunas biasanya diambil dari tanaman yang memiliki sifat lebih baik. Misalnya, dari tanaman yang berbuah manis, besar, dan lebat. Batang yang ditempeli haruslah batang yang kuat dan memiliki sistem perakaran yang bagus. Contoh tumbuhan yang dapat diokulasi adalah: mangga, belimbing, jambu, dan alpukat.

Misalnya kita hendak mengokulasi tanaman belimbing. Mulamula dipilih pohon belimbing dengan akar dan batang yang kuat. Tunas diambil dari pohon belimbing yang mempunyai buah besar, manis, dan lebat. Tanaman baru diharapkan mempunyai akar dan batang yang kuat, serta buah yang besar, manis dan lebat.
4. Sambung pucuk (Enten)
Sambung pucuk merupakan penyatuan pucuk dengan batang bawah. Sambung pucuk dapat menghasilkan tanaman baru. Dengan sambung pucuk diharapkan dapat diperoleh tanaman baru yang memiliki sifat lebih baik. Pucuk dan batang yang disambung itu berasal dari dua tumbuhan. Sambung pucuk lebih cepat menghasilkan tanaman baru bila dibandingkan okulasi.

Pada proses sambung pucuk, batang bawah diperoleh dari biji yang disemaikan. Pucuk diambil dari cabang tumbuhan yang mempunyai sifat lebih baik. Sebagai contoh, pucuk diambil dari tumbuhan berbunga indah atau berbuah besar dan manis. Pucuk disambung dengan bagian batang bawah. Penyambungan dilakukan dengan menggunakan tali rafia atau tali plastik.

5. Runduk
Mengembangbiakkan tanaman dengan cara runduk sangatlah mudah dan sederhana. Tumbuhan bisa dirundukkan jika mempunyai batang yang panjang dan lentur. Batang tanaman yang hendak dirundukkan dikerat sedikit, lalu dirundukkan dan ditimbun tanah. Kita harus rajin menyiramnya. Setelah beberapa hari, dari batang yang tertimbun akan keluar akar. Dengan demikian, telah tumbuh tanaman baru. Contoh tumbuhan yang biasa dirundukkan adalah alamanda dan melati.